Desa Sade: Desa Wisata Asli Pribumi Lombok Tengah

Oleh: Safira Ananta & Larisa Purnama



       Indonesia terdiri dari banyak sekali suku, budaya, adat istiadat serta kekayaan alam yang memiliki keunikannya masing-masing. Terlebih lagi Indonesia bagian Timur, seperti Bali, NTT, NTB, Maluku, Papua yang terkenal akan keindahan alamnya, tentu memiliki suku, budaya, adat istiadat yang sangat menarik.

       Salah satunya adalah Desa Sade, Lombok. Sade dikenal sebagai dusun yang mempertahankan adat suku Sasak. Suku Sasak Sade sudah terkenal di telinga wisatawan yang datang ke Lombok karena Dinas Pariwisata setempat memang menjadikan Sade sebagai Desa Wisata. Ini karena keunikan Desa Sade dan suku Sasak yang jadi penghuninya.
Sebelumnya, apa sih Desa Wisata itu?
   Desa wisata adalah suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku. (Wikipedia)

Maka apakah yang membuat Desa Sade menjadi salah satu Desa Wisata?

     Desa Sade bukalah sebuah perkampungan besar, Terletak disebelah selatan Lombok Tengah. Desa Sade hanyalah perkampungan kecil yang memiliki nilai budaya dan tradisi yang tinggi.  Hingga saat ini, Desa Sade menjadi tujuan wisata para tourist yang datang ke Pulau Lombok. Mereka juda sangat penasaran dengan keberadaan Desa Sade. Masyarakat Desa Sade sangat mempertahankan keberadaan Tradisi dan Budaya mereka yang sangat kental tersebut. Inilah yang menjadi nilai plus Desa Sade hingga menjadi salah satu destinasi para wisatawan.

   Terdapat banyak keunikan dari Desa Sade lho! Salah satunya terbukti pada rumah-rumah di Desa Sade yang dilumuri kotoran sapi. Tidak seperti lantai di rumah-rumah pada umumnya, di Desa Sade, lantai rumah justru dilumuri kotoran kerbau / sapi setiap beberapa waktu. Tujuannya adalah supaya lantai bersih dari debu-debu yang melekat, menguatkan lantai, dan memiliki fungsi untuk mencegah serangga terutama nyamuk masuk ke dalam rumah. selain itu Desa Sade memiliki tradisi pernikahan. saat akan menikah, perempuan harus diculik terlebih dahulu oleh pihak laki-laki. nantinya, tempat bertemunya laki-laki dan perempuan  sebelum si perempuan diculik adalah di depan pohon cinta.
  
Tidak hanya itu Desa Sade juga memiliki beberapa potensi wisata 
Tidak haya suku, budaya, dan adat istiadatnya saja yang menarik, terdapat pula potensi wisata lainnya yang dapat dinikmati wisatawan. Yuk kita simak Desa Sade, Lombok Tengah lebih jauh lagi!

A.    Letak Geografis Desa Sade

         Suku Sasak Sade sudah terkenal di telinga wisatawan yang datang ke Lombok.Kampung Sade berada di wilayah Desa Rambitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Letak kampung ini 50 km arah Tenggara Kota Mataram Ibu Kota NTB dan 19 km dari kota Praya Ibu Kota Lombok Tengah. Kampung ini memliki luas 50 Ha. Secara geografis pada koordinat 08 derajat 50 LS dan 116 derajat BT. Kampung Sade terletak pada ketinggian 120-126 m di atas permukaan laut, terletak pada sebuah bukit, di sebela Utara dan Selatan terdapat persawahan dan ladang penduduk. Batas wilayah yaitu Sebelah Barat Dusun Penyalu, Sebelah Utara Dusun Selak, sebelah Selatan Dusun Selemang.

         Kampung Sade merupakan satu dari sepuluh kampung di mana komunitas asli suku Sasak menetap dan didiami sejak tahun 1070 M. Dibandingkan dengan sembilan kampung komunitas Sasak, kampung Sade adalah satu-satunya yang masih banyak mempertahankan tardisi dan adat istiadat dari suku Sasak. Karena itu, kampung Sade dikenal dengan kampung tradisional. Menurut kepala kampung yang merangkap menjadi kepala suku 1 Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Tengah, 2012-2013, penduduk kampung ini akan terus berusaha untuk bertahan dalam menghadapi berbagai tantangan globalisasi dengan berbagai konsekuensinya.


B.    Kondisi Penduduk dan Mata Pencaharian

        Penduduk kampung Sade berjumlah 715 jiwa dan 150 kepala keluarga. Sebagian besar penduduk masih satu keluarga karena mereka jarang menikah dengan orang luar kampung tapi menikah dengan sesama misan atau sepupu mereka sendiri. Mata pencaharian utama penduduk kampung Sade ialah bertani. sedangkan wanitanya adalah para pengrajin tenun, biasanya hasil tenun itu dijual di sekitar rumah maupun dipasarkan pada toko seni dengan harga yang bervariasi sesuai dengan ukuran dan tingkat kerumitan pembuatannya.

           Selain itu, penduduk Desa Sade juga bertani. jenis tanaman yang ditanam yaitu padi dan kacang kedelai dengan bantuan ternak kerbau biasa disebut ngaro dan sapi disebut nenggale yang digunakan untuk menggarap atau mengolah tanah. Tanaman hanya dipanen setahun sekali karena hanya tergantung pada curah hujan. Untuk menambah pendapatan penduduk sambil menanti hasil panen maka para perempuan menenun kain dan membuat kerajinan untuk menghasilkan berbagai souvenir atau asesoris yang akan dijual bagi para wisatawan yang berkunjung ke kampung tersebut.


C.    Wisata Kuliner

Terletak di Lombok Tengah, Kepulauan Nusa Tenggara Timur selain memiliki panorama alam yang indah, juga terdapat berbagai macam pesona wisata kuliner yang wajib untuk didatangi untuk memanjakan lidah.

1.       Nasi Balap Puyung – Lombok Tengah
Image credit: @sharebeforeeat

Walaupun bukan terletak di Desa Sade, Nasi Puyung masih berlokasi di Lombok Tengah, jadi tidak ada salahnya untuk mampir ke warung nasi yang palng dicari ini.
Satu porsi nasi balap puyung yang lengkap terdiri dari nasi putih dengan suwiran daging ayam bumbu pedas, kedelai goreng, kering kentang, oseng buncis, telur bacem (atau telur asin), dan tentu saja sambal khas.
Lokasi: Jalan Raya Puyung, Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah 83561
Harga: Mulai dari 17,000 IDR per porsi

2.       Bebalung - Lombok Tengah

Image credit: @foodjournal_daily

Sup yang memiliki cita rasa kuah yang gurih dengan daging yang lembut ini biasanya menggunakan bahan dasar iga dan tulang sapi. Namun, beberapa tempat makan kuliner Lombok menyajikan menu bebalung kuda yang dipercaya dapat meningkatkan stamina.

Lokasi: Jalan Raya Puyung, Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah 83561
Harga: Mulai dari 17,000 IDR per porsi

3. Ayam Taliwang – Karang Taliwang

Image credit: Tripzilla

     Tidak afdol rasanya jika berkunjung ke Nusa Tenggara Timur tanpa menyantap Wisata Kuliner khasnya yaitu Ayam Taliwang. Yang mana resep aslinya dibuat oleh masyarakat Desa Sasak, yang memang terkenal dengan kepiawaian memasak kuliner pedas nan lezat.

Lokasi: Karang Taliwang, Cakranegara, Kota Mataram
Harga: Mulai dari 40,000 IDR per porsi

 

D.    Akomodasi

      Untuk menuju lokasi Desa Wisata Sade di Lombok Tengah, kita harus menempuh perjalanan dari Mataram dalam waktu dua jam. Jika ingin naik angkutan umum, kita dapat memilih angkutan dengan jurusan Mataram – Kuta.
Jika dari Bandara Internasional Lombok (BIL) ingin langsung menuju Desa Sade maka hanya dibutuhkan waktu sekitar 20-30 menit dengan menggunakan kedaraan taksi.
Para turis mancanegara biasanya datang ke Desa Sade menggunakan bus pariwisata.

Sayangnya di Desa ini warga tidak tertarik untuk menyediakan homestay bagi wisatawan yang ingin menginap.  Menurut salah satu artikel kompas yang berisi tentang wawancara bersama Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Firmansyah Rahim dalam pembukaan Gerakan Nasional Sadar Wisata 2011 di Desa Sade "Warganya tidak tertarik menyediakan homestay. Jadi hanya mau menampilkan atraksi dan dikunjungi saja,"

Menurut Firmansyah, warga di desa tersebut ingin menjaga tradisi nenek moyang Suku Sasak yang bertahan hingga saat ini. Ada adat istiadat yang harus ditaati oleh warga yang tinggal di desa tersebut. "Takutnya wisatawan ini susah beradaptasi dengan adat yang ada saat tinggal," jelas Firmansyah.

E.    Atraksi

       Hal yang menarik kala memperhatikan para anak gadis yang ada di Desa Sade menenun kain. Bagi mereka seorang gadis hanya boleh menikah juga sudah bisa menenun kain songket dan lainnya. Jadi jangan heran jika melihat banyak anak gadis yang sedang menenun di teras-teras tempat mereka biasa menenun.

Image credit: Kompas


      Para turis yang datang bisa melihat langsung bagaiman proses dari awal menenun kain. Prosesnya dimulai dari kapas kering kemudian diolah menjadi benang. Setelah itu benang  rapi ini akan diberikan perwarna dari bahan alami. Dan pembuatan kain songket dengan panjang 2 meter ini dibutuhkan waktu 2 minggu hingga 3 bulan dan sesuai dengan pola atau motifnya.

F.    Potensi Wisata Desa Sade

Suku sasak merupakan penduduk asli pulau Lombok yang terkenal dengan keyakinan Wektu Telu nya. Wektu Telu adalah sebuah kepercayaan islam dengan perpaduan unsur-unsur Hindu, Budha dan kepercayaan tradsional setempat. Meskipun mayoritas penduduk Lombok adalah suku sasak dengan kepercyaan  Waktu Telu, ada juga masyarakat yang masih memiliki kepercayaan waktu  maka dari itu banyak orang-orang yang ingin belajar tentang Wektu Telu.


Selain itu ada beberapa bale yang memiliki fungsi berbeda-beda serta identitas atau hasil karya dan budaya  masyarakat itu sendiri seperti “Social Heritage” terdapat tari tradisional, festival-festival, seni beladiri, seni ukir dan kerajinan tenun yang pantas untuk dikembangkan. 


Sumber:
https://www.kintamani.id/desa-sade-lombok-destinasi-wisata-budaya-wajib-di-pulau-seribu-masjid-006299.html
https://travel.kompas.com/read/2011/10/18/19272389/Warga.Desa.Sade.Tak.Berminat.Bikin.Homestay
https://www.academia.edu/9193689/POTENSI_PARIWISATA_BUDAYA_DESA_SADE_SEBAGAI_SALAH_SATU_OBJEK_WISATA_PULAU_LOMBOK-PROVINSI_NUSA_TENGGARA_BARAT_NTB_

Comments

Popular Posts